Semangat adalah Harga Mati untuk Mahalnya Hidup

Selasa, 23 Juni 2009

Shaleh Dan Kaya

Pada saat saya bertemu dengan seorang kawan di rumahnya,
sambil silaturahim saya ingin mengajaknya berbisnis…
Pa ayo ikut bisnis dengan saya…!
Saya tidak mau … jawabnya mantap
Kemudian saya tanya, kenapa?
Jawabnya: saya takut KAYA…
Saat itu saya kaget… ternyata ada orang yang TAKUT kaya…
Dia sangat faham… kalau menjalankan bisnis resikonya kaya
Lalu saya tanya: kenapa anda takut kaya?
Saya takut hubbuddunya/ saya takut cinta kepada dunia
Dalam hati saya… luar biasa kawan saya ini, ia orang sholeh
Dalam hati saya berdoa
Ya Allah sesungguhnya orang sholeh seperti inilah yang harusnya kaya…
karena kalau kekayaan dipegang sama orang2 sholeh… insya Allah rahmatan lilalamin
Tapi sayangnya orang sholeh nya tidak mau kaya….Orang kayanya tidak mau sholeh…
Kemudian saya bertanya apakah hubbudunya,… penyakitnya orang kaya saja…?
Tidak … orang miskinpun banyak yang menderita penyakit hubbudunya…
Kalau begitu masalahnya bukan di kaya atau miskinnya… tapi bagaimana sikap kita terhadap harta.
Dengan alasan ini… banyak umat islam tidak mau bekerja… tidak mau bekerja keras… tidak mau berusaha menjadi orang kaya… tidak mau menjadi orang besar.
Umat islam terlalu besar untuk punya cita-cita kecil…
Umat islam harus kaya seperti kayanya Abu Bakar ashidiq….
Seperti kayanya Umar bin khotob dan Seperti kayanya usman bin affan…
Karena kekayaan merekalah… islam bisa berjaya…
Rosulullah mengajarkan kita untuk berdoa, ya Allah… aku berlindung kepada Mu dari kekufuran dan kefakiran… dan aku berlindung dari azab kubur
Yang menjadi masalah bukan seberapa banyak kita mendapatkan uang
tapi uang itu dari mana dan untuk apa
kata rosulullah
Kita tidak boleh iri kecuali pada tiga orang
Orang berilmu yang mengamalkan dan mengajarkannya
Dan orang yang mati syahid
Dan Orang kaya yang dermawan
Ingatlah kita adalah harapan masa depan umat…
Bangkit … harapan itu pasti ada… Allah bersama kita…

Inspired : Bagus hernowo

Senin, 22 Juni 2009

Mengapa Wanita Mudah Menangis?

suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab aku wanita".

"Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti....". Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?, Ibu menangis tanpa sebab yang jelas". Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang sering menangis tanpa alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.



Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja, ia tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"

Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa. Kepada wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak. Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.

Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.

Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan".

Oleh : Hari Teguh Patria

Jilbab AnTon

Suatu ketika ada seorang ibu yang mendaftarkan anaknya ke TPA (Taman pendidikan Al-Qur'an)
Setelah beberapa minggu mengikuti pengajian akhirnya si anak itu berkata pada ibunya.. 'Ma.. aku ingin seperti bu guru..'
'JANGAN nak..' jawab ibunya lembut..
Saat itu anak tsb mau menuruti kata ibunya..
Namun.. beberapa minggu kemudian, anak tsb merengek lagi..'Ma.. aku ingin seperti bu guru.. aku ingin pake jilbab seperti bu guru..'
Kali ini protesnya agak keras 'Pokoknya klo mama ga mengizinkan aku, aku ga mau ngaji lagi..' tambah anak itu..
'JANGAN Anton..' mamanya pun bersikeras..
Bagaimana mungkin si Anton ingin memakai jilbab, hanya karena dia melihat gurunya yang memakai jilbab.
Hm.. pada kisah tadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa kini semakin banyak orang yang salah dalam menentukan contoh hidupnya, semakin banyak terjadi kaum laki-laki yang mengikuti gaya perempuan dan begitupula sebaliknya..

Senin, 08 Juni 2009

Kisah Layang-Layang yang RaPuH (Bag.2)

Maafkan aku layang-layangku telah membuatmu sedih..
Aku memang akan mencoba untuk mengagumimu kembali, walau sulit, walau pedih..
Tak mudah menghapus catatan luka ini di dalam lembaran buku kehidupanku..
Aku hanya layang-layang kecil..
Tanganku begitu kecil untuk dapat melukis kembali warna di sayapmu yang lebar..
Namun begitu.. engkau tetap layang-layangku yang berjasa menghadirkan aku di dunia ini..

Minggu, 07 Juni 2009

Kisah Layang-Layang yang RaPuH

Layang-layang itu begitu amat aku kagumi, sejak dulu..
Sejak 25 tahun lalu, dari layang-layang itu aku mengenal warna-warni kehidupan di dunia ini... yach.. warna-warni yang indah, ada warna biru, merah, kuning, hijau juga warna hitam dan putih bahkan warna kelabu pun kini aku dapat mengenalnya berkat layang-layang itu..
Selain itu, aku pun mengenal sebuah arti keberanian, keteguhan, dan kesabaran dari layang-layang itu..
Layang-layang itu mencontohkan aku untuk bersikap berani untuk terus melayang di udara, teguh menghadapi ancaman-ancaman layang-layang lain yang sewaktu-waktu ingin menyingkirkannya, dan sabar ditengah-tengah badai angin yang mendera..
Hm..namun kini layang-layang itu tak seberani dulu dalam melihat dunia, tak seteguh dulu dalam menghadapi ujian dan tak sesabar dulu dalam menghadapi kenikmatan dunia yang semu..
Layang-layang itu kini telah robek, dan hampir jatuh walaupun dia berusaha untuk tetap terbang hanya untuk menutupi kemunafikannya. Ia terbang terseok-seok diatas kepongahannya, dan tanpa ia sadari ia telah mengemis iba dari tiap-tiap orang yang pernah memujanya..
Oh Rabb.. Yang Maha Rahman dan Rahim.. berilah anugerah surgamu kepadanya..
Berikan kekuatan kepada pemujanya untuk menerimanya, memperbaikinya dan menjaganya.. agar layang-layang itu dapat kembali terbang dengan gagah dan menyebarkan warna-warninya yang indah ke seluruh jagat raya ini..
Amin..