Semangat adalah Harga Mati untuk Mahalnya Hidup

Minggu, 07 Februari 2010

Week end ini seperti biasa.. Bunda selalu memberiku pekerjaan seabrek pekerjaan rumah, mulai dari urusan dapur, beberes (baca;merapihkan, red), tumpukan pakaian yang harus segera di setrika, menyiapkan elemen untuk tempur besok (baca;jualan, red), sampe harus memberi makan ternak peliharaan.

Tamu bulanan udah pergi, dan ini juga masih awal bulan yang baru sepekan lalu pasang muka cerah untuk pergi ke ATM. Entah kenapa today, diriku sensi bgt, mungkin karena mimpi menghabiskan week end untuk istirahat dan bermalas-malasan diatas kasur ga kesampean, hm.. klo lagi kaya gene seakan jadi orang yang paling kuat sedunia dan mampu sendirian tanpa orang lain, fuih.. ga baik juga berlama-lama seperti ini, akhirnya aku mencoba menata hati, walaupun rasanya ga bisa menahan air mata yang pengen jatuh, pun sampe saat mengetik tulisan ini.

Ingin rasanya seperti setegar karang, seperkasa mentari pagi untuk melawan musuh kita bersama; 'setan' yang selalu berusaha menggoda setiap jengkal aktivitas kita agar menjadi tidak bernilai dimataNya.

 Rabb.. aku ridha akan setiap takdir yang kau tetapkan padaku, jadikanlah aku menjadi orang yang selalu dapat mengambil hikmah pada setiap ketetapanMu. Janganlah Kau tinggalkan aku sedetikpun, izinkanlah aku untu selalu ada di jalanMu, walau dengan lilahnya jiwa ini.

Bekasi, 07 Feb 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar